Sabtu, 24 Desember 2016

Download Silabus Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti SMP Kelas VII, VIII & IX Kurikulum 2013 Revisi 2017

Salam Dapodik News
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti berfokus pada pembentukan huruf siswa menuju eksklusif yang luhur mulia (Junzi). Sebagaimana dikatakan Nabi Kongzi, bahwa mendidik berarti menumbuhkan sifat-sifat baik, dan menolong dari kekhilafan. 

Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila, perlu menjadi sarana utama pembudayaan nilai-nilai pemersatu (perekat) bangsa. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti tidak terbatas pada pengetahuan secara verbal saja, namun juga harus dilaksanakan melalui pembiasaan, refleksi, dan aktualisasi diri siswa dalam pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan pembudayaan nilai-nilai sopan santun atau huruf di sekolah. Proses pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti bukan sekedar menghafalkan informasi mengenai fakta, konsep, dan prinsip-prinsip agama saja, melainkan sebagai pemaknaan terhadap pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari. Makna-makna yang diajarkan agama tersebut akan menjadi pengarah dan pengendali perilaku siswa sehari-hari.

Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara tenang dan harmonis (to live together in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis kegiatan pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran, pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan huruf siswa lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan untuk tumbuh berkembangnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai perilaku (behavior), tidak hanya berupa hafalan atau verbal.

dimana Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, ialah menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

Pendekatan saintifik ini sangat sejalan dengan apa yang diajarkan Nabi Kongzi perihal pendekatan berguru sebagaimana tersurat dalam kitab Zhongyong Bab XIX pasal 19. “Banyak-banyaklah belajar; pandai-pandailah bertanya; hati-hatilah memikirkannya; dan sungguh-sungguhlah melaksanakannya.”
Banyak-banyaklah berguru (Mengamati) Pandai-pandailah bertanya (Menanya) Hati-hatilah memikirkannya (Menalar/eksplorasi) Jelas-jelaslah menguraikannya (Mengasosiasi) Sungguh-sungguhlah melaksanakannya (Mengomunikasikan)

Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan supaya penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) bahan dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapaiannya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa.

Silabus ini merupakan rujukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran supaya siswa bisa mempraktikkan fatwa agama Khonghucu dengan melaksanakan pembiasaan, penghayatan, dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan menawarkan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, bahan pembelajaran, dan penilaian. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang diadaptasi dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan siswa.

Sumber https://roda-pendidikan.blogspot.com/
Sumber http://roda-pendidikan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar